Ini mungkin merupakan penyebab yang tidak disadari di balik Pengunduran Diri Massal.
Selagi kita memasuki tahun ketiga pada pandemi, perusahaan menghadapi tantangan serius yang disebabkan kurangnya hubungan dalam tempat kerja.
Banyak karyawan yang merasa perasaan lesu yang didapat dari berjalan dengan jarak kurang dari 2 meter antara tempat tidur dan meja mereka, dan orang-orang lain merasa cemas setiap hari pergi ke kantor dengan aturan yang tidak jelas mengenai pemakaian masker dan jaga jarak.
Platform seperti Zoom dan Slack telah melakukan yang terbaik untuk memberikan cara terhubung dengan ruang digital, namun apakah ini sudah cukup?
Hingga pada saat ini, tidak ada definisi yang meyakinkan mengenai arti dalam merasakan hubungan di tempat kerja. Blueboard, perusahaan yang berfokus pada experiential rewards dan recognition, baru-baru ini menjawab tantangan ini dengan cara sendiri dan muncul dengan empat bagian definisi dari tempat kerja yang terhubung, yang dirasakan oleh karyawan:
- Terhubung dengan misi, nilai, dan pandangan leadership perusahaan
- Terhubung dengan rekan kerja dan manajer mereka melalui hubungan yang autentik
- Terhubung dengan pekerjaan mereka, perasaan bahwa karyawan memiliki dampak positif terhadap tujuan perusahaan
- Terhubung dengan aspirasi personal mereka yang menunjukkan mereka tumbuh dan berkembang dengan cara yang memberikan arti bagi mereka
Keterhubungan: Pendorong yang penting untuk kesuksesan perusahaan
Penelitian terus menjelajahi dan menguji tautan penting antara keterhubungan karyawan dan keterlibatan karyawan. Selain itu, leader Human Resources (HR) kini berhadapan dengan cara mengatasi kesenjangan hubungan di tempat kerja karena ini adalah inti dari kebahagiaan karyawan sebagai manusia.
Studi Kesenjangan Hubungan yang dilakukan oleh Blueboard menemukan kalau hampir tiga dari lima karyawan akan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan mereka jika mereka merasa tidak terhubung di tempat kerja. Selain itu, meski 85 persen leader HR setuju atau sangat setuju kalau hubungan adalah hal penting untuk kesuksesan perusahaan, hanya 4 persen dari responden HR ini yang sangat setuju kalau mereka telah mengatasi tantangan hubungan karyawan di tempat kerja dengan memadai. Leader memahami pentingnya hubungan di tempat kerja, tetapi mengakui mereka tidak melakukan tindakan yang cukup untuk menumbuhkannya. Kesenjangan hubungan ini telah merata pada perusahaan di AS dan menjadi satu dari penyebab yang tidak disadari di balik Pengunduran Diri Massal.
Penelitian ini juga menemukan 95 persen ahli HR setuju kalau berinvestasi di hubungan karyawan akan mendorong retensi karyawan. Telah ada keinginan untuk menutup kesenjangan ini, tetapi belum ada tindakan yang dilakukan. Berita baiknya? Pebisnis dapat mengikuti proses tiga langkah untuk mengatasi kesenjangan hubungan dalam tempat kerja mereka sendiri.
Langkah 1: Kumpulkan umpan balik yang autentik, dan lakukan dengan sering
“Hubungan adalah kunci kebahagiaan kami sebagai manusia, perasaan kita untuk memiliki, dan ketahanan kita, yang artinya kemampuan Anda untuk memelihara hubungan di tempat kerja akan menjadi faktor penentu dalam kemampuan Anda untuk menarik, menumbuhkan, dan mempertahankan orang-orang hebat,” ujar Allyson Tom, VP karyawan dan budaya di Blueboard.
Langkah pertama yang harus dilakukan leader untuk menumbuhkan hubungan di tempat kerja adalah dengan menyempurnakan/perfecting seni mendengarkan karyawan mereka, yang menjadi dasar hubungan. Tanyakan umpan balik di luar tinjauan tahunan dan wawancara sebelum karyawan mengundurkan diri. Ini lebih baik dilakukan dengan konsisten dan secara langsung, melalui berbagai kanal yang telah dipertimbangkan untuk menyesuaikan dengan berbagai gaya komunikasi karyawan Anda.
Menciptakan hubungan dan menjadi leader yang bijaksana dapat berupa survei setelah selesai meeting, pertemuan empat mata dengan eksekutif, portal umpan balik anonim, atau brainstorming karyawan dalam kelompok. Meminta umpan balik berhubungan erat dengan membuat karyawan merasa terhubung dan membangun tingkat kepercayaan yang esensial antara karyawan dan pemberi kerja.
Langkah 2: Diagnosis masalah teratas dan urutkan solusinya
Setelah Anda mempunyai umpan balik dari karyawan Anda, kaji lebih dalam pada tema umum dan masalah yang mempunyai prioritas tinggi, tetapi jangan lupa untuk memikirkan hubungan ini dapat terasa berbeda dengan orang yang berbeda. Ibu baru dapat merasa lebih terhubung setelah menerima tunjangan untuk penitipan anak atau diberikan kesempatan menghabiskan hari di spa, sebaliknya anggota tim Gen-Z mungkin lebih memilih pergi ke kafe atau kelas kebugaran kelompok.
Pemberi kerja harus membantu karyawan untuk merasa terhubung dengan pekerjaan dan rekan kerja mereka, demikian juga komunitas mereka, serta dengan diri mereka sendiri. Dapatkah Anda mensponsori program life coach untuk karyawan atau menawarkan cuti sukarela?
Perhatikan umpan balik karyawan dan diskusikan solusi yang wajar dan realistis bagi perusahaan Anda. Solusi harus selalu spesifik dan sesuai dengan kebutuhan tim Anda. Tidak ada satu respons yang cocok untuk semua.
Langkah 3: Kerahkan solusi berbasis waktu berdasarkan pemetaan titik umpan balik
Berdasarkan umpan balik karyawan, solusi Anda akan terlihat sedikit berbeda. Beberapa karyawan meningkatkan keterhubungan dengan merencanakan tamasya kecil setiap satu kuartal atau memberikan tunjangan liburan. Penelitian Kesenjangan Hubungan Blueboard menemukan bahwa perusahaan yang menggunakan pengakuan karyawan untuk niat dorongan hubungan dua kali lebih mungkin untuk melaporkan pandemi memiliki dampak negatif dalam hubungan.
Pengakuan penuh makna adalah kunci menciptakan tempat kerja yang terhubung secara autentik. Apa saja cara yang dapat Anda benar-benar tunjukkan kepada karyawan kalau Anda peduli? Perusahaan yang menciptakan kesan dan memori yang terus teringat, seperti pergi ke kebun binatang dengan keluarga atau bahkan pergi skydiving, yang tidak hanya meningkatkan kepuasan di tempat kerja, tetapi juga pemenuhan hidup bagi karyawan.
Leader harus melihat karyawan sebagai orang-orang yang terpadu dalam masyarakat, bukan sebagai karyawan pada struktur organisasi perusahaan. Ingatlah untuk meminta umpan balik terus-menerus pada program yang Anda jalankan. Penelitian menemukan bahwa, ke depannya, 73 persen leader HR setuju atau sangat setuju bahwa pengakuan pekerja menjadi alat penting yang mereka gunakan untuk memfasilitasi hubungan karyawan di tempat kerja.
Ide utama dari studi Kesenjangan Hubungan adalah kurangnya rasa keterhubungan di tempat kerja memiliki korelasi yang jelas pada retensi karyawan. Jika Anda ingin menghindari efek lebih mendalam dari Pengunduran Diri Massal, Pemikiran Ulang Massal, atau istilah lain yang kita lihat muncul, Anda harus membuat karyawan Anda merasa hubungan yang autentik dengan tempat kerja mereka. Dengan banyak orang yang bekerja dari rumah hari ini, penting untuk para eksekutif untuk menjalankan cara bagi karyawan untuk merasa lebih terhubung dengan pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan juga diri mereka sendiri.
Sumber: Inc. (MARCEL SCHWANTES, PENDIRI DAN CHIEF HUMAN OFFICER, LEADERSHIP FROM THE CORE)