Para ayah dan ibu, saya percaya Anda merasa gelisah hanya dengan membaca judul di atas. Memang sulit untuk menerima kenyataan kalau anak Anda bukanlah seorang anak-anak lagi dan meski mereka belum lulus, mereka tumbuh besar di hadapan Anda. Mereka telah melewati sekolah dasar dan sedang melalui masa puber, menemukan hobi mereka, dan menjadi mandiri. Tidak lagi seorang anak kecil yang terus membutuhkan bimbingan atau dukungan, anak Anda kini adalah seorang remaja. Selagi mereka terus berubah, begitu pun juga cara Anda mendidik mereka. Jika hal ini sedikit menakutkan bagi Anda, ingatlah kalau ini adalah kesempatan menarik untuk memberdayakan anak remaja Anda untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya.
Sejujurnya, saya dahulu adalah remaja yang sulit dihadapi ketika beranjak dewasa. Saya sangat bersikeras untuk mandiri dan mudah marah pada kebanyakan waktu, dan meski saya menghormati aturan yang ada dan mendapatkan nilai baik (pada sebagian besarnya), saya dapat berbuat kasar dan memberontak di rumah. Saya besar di panti asuhan dan dengan orang tua yang telah bercerai, dan melihat kembali pengalaman tersebut, saya belajar banyak mengenai bagaimana setiap gaya mendidik anak berdampak pada efikasi diri, kepercayaan diri dan motivasi, serta hubungan saya.
Kebanyakan masa kecil anak dihabiskan dalam mode diskoveri. Anak Anda telah terekspos pada olahraga, musik, dan seni, perbandingan kelompok sosial, dan mereka telah mengembangkan rasa keingintahuan dan kepribadian mereka masing-masing. Karena kita semua berbeda, tidak ada pendekatan satu yang cocok untuk semua kepada remaja (yang merupakan hal yang baik—artinya, Anda mempunyai ruang untuk bernapas!) Akan tetapi, inilah situasi untuk dihadapi: Anda menghabiskan dekade lalu dan beberapa waktu setelahnya untuk mempersiapkan anak Anda untuk menjadi individu yang sukses, dan inilah waktunya untuk memperbarui aturan dan panduan selagi mereka bertransisi ke usia remaja.
Batasan merupakan hal penting selagi Anda memulai—hal-hal seperti jam malam, ekspektasi di rumah dan sekolah, dan mulai mempunyai nilai hubungan bersama harus dibicarakan untuk ke depannya. Jika Anda mencoba mempertahankan level pengawasan ketat dan bimbingan yang sama seperti yang Anda lakukan ketika mereka masih kecil, anak remaja Anda akan kehilangan pencapaian sosial utama atau merasa dibatasi dan tertekan, yang setelahnya dapat menjadi rasa marah, frustrasi, dan sakit hati. Berikan mereka kebebasan lebih dan penguasaan diri yang membuat mereka dapat memperdalam pencarian jati diri mereka dan dunia. Terkadang, mereka akan lebih terbuka dan jujur tentang kehidupan personal mereka dalam pencarian ini karena mereka akan mengetahui Anda telah memberikan mereka ruang untuk belajar (dari kesalahan mereka) selagi mereka berjalan.
Terus tingkatkan pemberdayaan anak remaja Anda dan dengarkan pengalaman yang mereka bagikan dengan Anda. Praktiknya, ini terlihat seperti membolehkan anak remaja Anda untuk membuat lebih banyak keputusan untuk diri mereka sendiri, apakah keputusan ini tentang pakaian untuk dipakai ke sekolah pada hari itu atau teman-teman bermain mereka pada akhir pekan. Biarkan mereka datang kepada Anda untuk meminta bantuan dan saran daripada memberikan bantuan secara langsung. Pertama kali, dengar dan tanyakan, kemudian berikan instruksi. Dorong mereka untuk mencoba hobi baru dan menjelajahi rasa ingin tahu mereka. Tekankan keamanan, transparansi, dan rasa percaya pada hubungan Anda, dan ambil setiap kesempatan untuk membuat komunitas dukungan untuk mereka dalam keluarga, teman, mentor, guru, dan pelatih mereka. Terakhir: ingat untuk memaklumi anak remaja Anda karena Anda dahulu pernah muda dan bodoh. Tidak perlu takut. Bersemangatlah, pasang sabuk pengaman, dan nikmati perjalanannya!
Dari seorang ahli: “Kami tahu dari penelitian pengasuhan “otonomi suportif,” yang termasuk mengizinkan remaja kebebasan dan independensi yang lebih selagi mereka tumbuh dewasa, yang membuat para remaja ini mendapatkan kompetensi dan kepercayaan diri untuk mereka gunakan dengan baik ketika dewasa,” ujar Emily Edlynn, Ph.D., psikolog klinis dan pengisi kolumnis Parents’ Ask Your Mom. “Sesulit mungkin untuk menyaksikan dari pinggir, sangat penting untuk memperkirakan anak remaja Anda berbuat kesalahan besar sebagai bagian untuk memperoleh independensi. Daripada mengecam mereka, bagikan cerita kesalahan Anda ketika remaja, dan dukung mereka melalui proses belajar dari pembelajaran hidup yang memedihkan ini.”
Cassidy Littleton adalah seorang mahasiswa berusia 21 tahun dengan minat utama untuk melakukan mentoring kepada remaja dan membela reformasi legislatif kesejahteraan anak. Seorang junior di Boise State University, Cassidy belajar hubungan masyarakat dengan peminatan di ilmu politik. Cassidy juga aktif bersuara di dalam masyarakat Idaho.
Sumber: Parents (Cassidy Littleton, 13 November 2020)